Wujudkan Generasi Indonesia Emas 2045, Kapolsek Pondok Aren Kirim Para Perwira Jadi Pembina Upacara Di Sekolah-Sekolah

Wujudkan Generasi Indonesia Emas 2045, Kapolsek Pondok Aren Kirim Para Perwira Jadi Pembina Upacara Di Sekolah-Sekolah

Smallest Font
Largest Font

MataRadar.id - Tangsel- Humas Polsek Pondok Aren - Kapolsek Pondok Aren, Polres Tangerang Selatan (Tangsel), Kompol Bambang Askar Sodiq, melihat pentingnya dunia pendidikan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Oleh karena itu, hari ini Senin 29 Juli 2024, Kompol Bambang AS meminta seluruh perwira jajarannya untuk datang ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Tangsel untuk menjadi pembina upacara.

Kompol Bambang AS sendiri turun langsung menjadi pembina upacara di SMK Negeri 2 Tangsel, memberikan imbauan Kamtibmas agar para pelajar terhindar dari kenakalan remaja.

"Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma-norma sosial, agama, dan hukum yang dilakukan oleh remaja. Kenakalan remaja dapat berupa tawuran, vandalisme, perkelahian, penyalahgunaan Narkoba, dan lain-lain. Kenakalan remaja merupakan masalah yang serius di Indonesia," kata perwira polisi berpangkat melati satu ini dalam amanatnya sebagai pembina upacara.

Kompol Bambang AS menyebut, ada banyak faktor yang menyebabkan kenakalan remaja terjadi, di antaranya kurangnya perhatian orang tua, lingkungan pergaulan yang negatif, media massa yang tidak mendidik, persoalan keluarga, hingga persoalan ekonomi.

"Celakanya, kenakalan remaja dapat menimbulkan banyak dampak negatif, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Beberapa dampak negatif tersebut seperti merusak masa depan, mendapatkan masalah hukum, mendapat stigma negatif dari masyarakat, menjadi korban kekerasan, dan menjadi pelaku atau korban tindak pidana," ungkapnya.

Sebagai contoh, Kompol Bambang AS menjelaskan bahwa pelaku tawuran bila secara nyata terbukti ada senjata tajam akan diproses pidana dengan Undang-Undang Darurat Tahun 1951 yang ancaman hukumannya di atas dua tahun. Dan hal itu akan menimbulkan kerugian, baik rugi diri sendiri, rugi keluarga, rugi sekolah, dan sanksi sosial dari masyarakat terutama netizen di media sosial.

Untuk itu, ia mengajak para pelajar menghindari kenakalan remaja dengan memanfaatkan waktu belajar dengan sebaik-baiknya dan mengisi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti kegiatan yang dapat meningkatkan minat dan bakat.

Tak cukup sampai di situ, menurut Kompol Bambang AS, peran sekolah, orang tua, dan masyarakat juga dibutuhkan dalam mendidik para generasi penerus bangsa tersebut.

Dengan demikian, lanjutnya, upaya membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing tinggi, yang siap mengemban tonggak kepemimpinan Indonesia ke depan akan lebih mudah dilakukan.

"Kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting dalam pembangunan pendidikan, untuk membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing tinggi, yang siap mengemban tonggak kepemimpinan Indonesia ke depan untuk generasi Indonesia Emas 2045," tegas Kompol Bambang AS.(Dev)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Devri Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow