Kelurahan Pondok Cabe Ilir Adakan Kegiatan Pelatihan Budidaya Magot Tahun anggaran 2024.

Kelurahan Pondok Cabe Ilir Adakan Kegiatan Pelatihan Budidaya Magot Tahun anggaran 2024.

Smallest Font
Largest Font

Tangsel - MataRadar.id - Melalui Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan, Kelurahan Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengadakan kegiatan pelatihan budidaya Magot Tahun anggaran 2024.

Acara yang berlangsung di Aula Kantor Kelurahan Pondok Cabe Ilir dihadiri oleh, Camat Pamulang H. Mukroni, Lurah Pondok Cabe Ilir Prihadiyanto, Asda II Pemkot Tangsel Heru Agus Santoso,Kasi PPTK Sony Wahyudi, Kasi Kesos Kecamatan Pamulang Wiwi, Ketua RW 07, Ketua RT 02,03,04, dan RT 06.

Camat Pamulang H. Mukroni dalam sambutannya mengungkapkan, Pemerintah Kota Tangsel terus berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi kemampuan seluruh masyarakat di Kota Tangsel khususnya di wilayah Kelurahan Pondok Cabe Ilir. Dalam hal ini kepada RW 07 kami berikan pelatihan budidaya magot supaya bisa dikembangkan. Rabu, 26 Juni 2024.

Karena pemerintah Kota Tangsel akan membentuk sebuah play project dalam bidang RW mantap. Kalau ini berhasil dalam penataan sebuah wilayah dengan konsep kemandiriannya akan disampaikan sebuah kawasan RW mantap, yang di situ ada Kelompok Wanita Tani (KWT) ada peternakannya dan keahlian lainnya yang bisa ikut dikembangkan, ungkapnya.

Perlu diketahui, di wilayah Pondok Cabe Ilir sudah banyak pelatihan yang diberikan seperti bidang seni ada Gambang Kromong, video grafi, sablon, budidaya kambing, budidaya ikan, menjahit dan hari ini budidaya maggot, silahkan buat kelompok dengan bentuk namanya UB "kelompok usaha bersama." Kelompok yang nantinya bisa mendapatkan bantuan bukan hanya dari Kelurahan dan Kecamatan saja tapi Pemkot Tangsel melalui Dinas Koperasi, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas terkait, tuturnya.

Dalam terwujudnya Kota Tangsel yang cerdas, berkualitas, berteknologi, berinovasi dan unggul, juga lestari maka harus saling koneksi efektif serta efisien. Oleh karena itu sumber dayanya harus berkualitas. Untuk itu Walikota Tangsel terus memberikan pembekalan pelatihan dengan upaya-upaya meningkatkan kemampuan agar menambah nilai ekonomi bagi masyarakat semua.

Karena keberhasilan bisa kita capai dengan adanya sebuah kolaborasi, kolaborasi menegaskan bahwa kita harus mampu bekerja sama dengan semua pihak dan jika sudah mampu bekerja sama dengan semua pihak antar elemen masyarakat maka disitulah letak kesuksesan yang kita dapatkan.

Harapannya kita semua berkomitmen mendukung semua program-program pemerintah Tangsel yang sudah canangkan dalam RPJMD "rencana pembangunan jangka menengah daerah," agar terus berkelanjutan. Tutupnya.

Selanjutnya, Lurah Prihadiyanto mengatakan," kegiatan ini sudah direncanakan pada waktu itu RW mengusulkan supaya ada budidaya magot. Oleh karenanya, kami tuangkan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Jadi semua kegiatan baik pengaspalan, PJU, kemudian banyak lagi yang lainnya bukan hanya fisik tapi juga bagaimana memberdayakan warga Kelurahan Pondok Cabe Ilir memiliki tingkat ekonomis yang meningkat." katanya.

Ia juga menegaskan," kami tidak ingin seperti wilayah lain, yang langsung memberikan umpannya. Akan tetapi kami ingin memberikan kailnya, agar bapak Ibu bisa bekerja sama berusaha bagaimana mendapatkan ikannya. Karena disini yang hadir adalah orang-orang pilihan Pak RW. Untuk itu kami nanti ingin melihat perkembangan budidaya magot di lingkungan RW 07, bagaimana perkembangannya setelah diberikan bibitnya, pengetahuannya, dan juga rak-rak tempat bibit itu berkembang," tegasnya.

Lebih lanjut lagi," Prihadiyanto menjelaskan, kami berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar seremonial saja tapi bisa berkelanjutan. Supaya bisa mensejahterakan masyarakat Kelurahan Pondok Cabe Ilir. Jadi doakan kami, tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri, kita harus bekerja sama, sama-sama bekerja, dan mau diajak bekerja sama."

Ditempat yang sama Asda II Tangsel Heru Agus Santoso juga menerangkan, agar pengetahuan yang diberikan narasumber mulai dengan merawat telur, sampai dengan panen, bagaimana cara panenya, syukur-syukur nanti bisa diajari sampai kemudian pembibitannya. Sehingga nanti bapak Ibu sekalian tidak perlu tergantung harus cari telur terus menerus. Tapi yang namanya sampai pembibitan sampai bsf-nya bapak ibu bisa mengkawinkan dan menternakkannya, dan itu perlu jam terbang, terangnya.

Heru juga mengatakan, agar semua pengetahuan bisa diberikan oleh narasumber, sehingga nanti ke depannya RW 07 bisa menjadi sentra produksi kampung magot, yang kemudian bisa mencukupi kebutuhan magot. Jika nanti di RW 07 berhasil mengembangkan budidaya magot dalam waktu 20 hari saja itu sudah bisa mendapatkan hasilnya.

"Saya juga berharap, agar tetap dibimbing terus. Kemudian bentuk komunitas yang semangatnya kurang, kasih semangat, yang sudah maju ingat teman-temannya, sehingga nanti persoalan bapak Ibu sekalian terhadap budidaya magot bisa saling sharing," ungkapnya. * Devry *

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Rany Author

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow